Senin, 05 Maret 2018

Komunikan dan Saluran Komunikasi Politik


Komunikan Komunikasi Politik
Dalam sebuah komunikasi pasti adanya komunikan atau khalayak. Komunikan yang dimaksudkan d adalah mereka yang menjadi tujuan mengapa disampaikannya pesan politik. Tetapi seringkali dalam perspektif kita orang – orang komunikasi khusunya dalam komunikasi politik lebih menekankan komunikan kepada masyarakat umum ataupun publik. Sebenarnya didalam sebuah proses komunikasi , komunikator dan juga komunikan bisa saja bertukar peran satu sama lain, tergantung pada situasi komunikasi yang sedang berlangsung.

Komunikan dalam komunikasi politik yang ideal ini haruslah memiliki sebuah sikap peduli dan perhatian untuk tetap mengikuti perkembangan politik yang sedang terjadi. Kata lain, selain kemampuan untuk mempunyai motivasi dalam mengikuti berita tentang informasi politik, komunikan ini juga harus bisa mendapatkan akses informasi yang bebas, teratur dan mudah, baik dengan digunakannya saluran media massa ataupun saluran antar pribadi.
Menurut Almond dan Verba, kemauan masyarakat untuk mengikuti sebuah perkembangan politik adalah tingkat keterlibatan yang sangat minimal. Di dalam gagasannya tentang budaya politik, hal ini adalah cerminan dari komponen kognitif dari orientasi politik seorang warga negara.

Davison membedakan komunikan dalam komunikasi politik ke dalam tiga varian berdasarkan intensitasnya mengikuti informasi politik dan tingkat kepeduliannya terhadap masalah yang ada dalam politik, yaitu:
·        1. Publik Umum (general public)
·         2. Publik yang Penuh Perhatian (the attentive public)
·         3.Elit Opini dan Kebijakan (elite)

Ketiga komunikan komunikasi politik tersebut lebih digambarkan sebagai sebuah paramida terbalik, yang dimana jumlah publik umum  sangat banyak dan mendominasi. Kemudian diikuti dengan publik berperhatian yang jumlahnya lebih sedikit dari public umum, hanya terbatas kepada orang-orang atau sekelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap masalah politik. Dan yang terakhir adalah elit opini atau pembuat kebijakan yang jumlahnya sangatlah sedikit, dan terbatas kepada orang-orang atau sekelompok orang yang masuk didalam lingkaran sistem politik.


Saluran Komunikasi Politik
Saluran komunikasi politik adalah sebuah alat atau sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Secara lisan melalui perbincangan personal, melalui cetakan seperti koran, dan majalah, dan dengan tekhnik elektronik seperti radio ataupun televisi. Manusia adalah saluran dan juga merupakan sumber serta penerima didalam komunikasi, maka yang paling utama yang kita perlu di tekankan adalah saluran manusia bagi komunikasi politik dipercaya.

Tipe - tipe saluran Komunikasi Politik

1.      Komunikasi massa
Ada 2 macam bentuk saluran komunikasi massa,berdasarkan tingkat kelangsungnya komunikasi kepada komunikan banyak, yaitu :
a.       Komunikasi tatap muka
Contoh :  seorang kandidat politik berbicara di depan rapat umum
b.      Komunikasi dengan perantara
Komunikasi ini terjadi jika adanya perantara yang ditempatkan diantara komunikator dan komunikan. Contoh : Pidato seorang presiden ke seluruh Negara dengan perantara televisi.

2.      Komunikasi interpersonal
Komunikasi ini merupakan sebuah bentuk dari hubungan satu kepada satu orang lainnya. Saluran Komunikasi  ini juga mempunyai 2 bentuk penyampaian, yaitu :
a.       Saluran interpersonal tatap muka
Contoh : Seorang kandidat kepresidenan yang sedang berjalan melalui orang banyak dengan berjabat tangan
b.      Saluran interpersonal tatap muka
Contoh : Gray Hayes, yang merupakan wanita pertama yang terpilih menjadi seorang walikota sebuah kota besar dank arena adanya kampanye pada tahun 1974, dia menggunakan saluran ini dengan memasang ”Hayes Hotline”, yaitu sebuah sambungan telephon langsung ke kantor dari kampanyenya yang akan memungkinkan orang orang berbicara secara pribadi kepadanya tentang masalah  yang mendapat perhatiannya.

3.      Komunikasi organisasi
Gabungan dari  penyampaiaan satu kepada satu dan juga satu kepada banyak. Di komunikasi organisasi ini dibagi menjadi 2  proses penyampaiannya, yaitu :
a.       Komunikasi organisasi tatap muka
Contoh : Seorang presiden sedang melakukan diskusi bertatap muka dengan bawahannya yaitu anggota staffnya.
b.      Komunikasi organisasi berperantara

Sumber :
https://putrimurni.wordpress.com/2016/05/21/a-khalayak-komunikan-komunikasi-politik/