Senin, 20 November 2017

FOTOGRAFI ( Don't Judge )

Don't Judge


Apakah kalian sering mendengar dengan istilah " Don't Judge the book by it's cover" bukan?. Kita sebagai manusia tidak lepas dari menghakimi sesama orang, meskipun di lakukan dengan cara yang tidak sengaja seperti contoh bergosip. Tidak tahukah kalian bahwa bergosip adalah salah satu faktor kita menghakimi orang lain?

"We all deal with being unfairly judge - Van Diesel"

Tanpa kita sadari menggosipkan orang juga termasuk dengan menjudge orang tersebut lho.
Khususnya untuk para ladies - ladies seperti saya dan kamu yang sedang membaca ini, pasti nya kalau cewek itu berkumpul yah, ada aja bahan gosipan , teman kampus, teman SMA , artis , dan juga orang yang kita tidak kenal lho , bisa jadi trending topik dalam gosip kita waktu berkumpul bareng. Hayo jujur siapa yang sering begini? Mungkin memang tidak banyak orang menyadari bahwa bergosip adalah salah satu orang menjudje seseorang dengan isu - isu yang belum tentu benar akan orang tersebut.

"Gossiping is the act of sharing information that is not your right to share - Kelly Merrill"
Sadarilah bahwa kita menyakiti hati mereka ketika kita menjudge apa yang benar- benar kita tidak ketahui
Cobalah jika kita berfikir jernih, bagaimana perasaan mereka yang kita judge atau yang kita omongkan ketika kita menyebarkan apa yang sebenarnya kita tidak ketahui? jika kalian menjadi mereka apakah yang akan kalian rasakan? simplenya hanya begitu. Tetapi sering kali kita tidak sadar bahkan kita tidak pernah berfikir akan hal tersebut.

Our Story ini ditulis oleh Merryana , Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Tanjungpura Pontianak

TEKOM ( Perspektif Psikologis)

Perspektif Psikologis

Perspektif Psikologis adalah dimana komunikasi akan lebih difokuskan atau yang menitik utama terlihat kepada individu atau manusia secara teoritis maupun secara empiris. Yang menjadi fokus utama didalam Perspektif Psikologis ini adalah mekanisme internal tentang penerimaan dan pengelolahan berbagai informasi.

Karakteristik Perspektif Psikologis

1. Penerimaan Stimuli oleh Alat-alat Indera
Yang di maksud dengan penerimaan stimuli oleh alat indera adalah pada saat stimuli memberikan sebuah input kepada indera kita maka dari stimuli tersebut akan di pergunakan sebagai data tentang perilaku manusia tertentu.Stimuli tersebut dapat berupa lingkungan , pesan , bentuk seseorang , warna dan lainnya.

2. Mediasi Internal Stimuli
Tahap kedua adalah Mediasi Internal Stimuli yang dimana indera kita akan memproses kembali apa yang sudah ada di dalam fikiran kita. Teori ini memberikan penjelasan tentang  pengamatan masuk dan keluar tetapi tidak dengan pengamatan langsung .
Setiap makhluk hidup pasti akan mempunyai perilaku - perilaku yang pastinya berbeda, dalam kondisi internal semua makhluk hidup pasti akan memberikan respons tertentu ketika kondisi stimulus yang di terima berbeda. Tidak lepas dari itu adalah penting bagi kita untuk mengingat pada keadaan internal itu hanyalah sebuah artian dari peran yang dimiliki dalam proses penghasilan perilaku yang berbeda.

3. Peramalan Respons
Penelitian dalam peramalan respon pastinya memiliki pusat terhadap suatu respon.Respons pada subjek ini lebih dianggap sebagai perilaku atau ungkapan yang dapat secara langsung diamati, dan di dalam perspektif psikologis ini menjelaskan bahwa perilaku dapat di artikan sebagai stimuli dalam keadaan internal. Seperti yang kita ketahui , tentunya respons tidak mungkin dapat diperkira   dalam arti sifat maupun stimulus. Respons termasuk lebih dapat diuntungkan ketika sedang dalam keadaan internal.

Secara singkat, kesimpulannya adalah setelah organisme berhasil menerima stimuli-stimuli yang dari luar dan setelah itu memporosesnya, maka organisme tersebut akan bisa meramalkan respons yang akan terjadi untuk kedepannya dan selanjutnya, baik itu akan sesuatu yang akan dilakukan maupun yang tidak akan dilakukan.

4. Peneguhan (Reinforcement) Respons
Maksud dari peneguhan respons adalah dimana  keadaan internal organisme mempengaruhi keadaan di kebalikannya. Maksudnya adalah ketika organisme itu dipengaruhi oleh peristiwa di masa lalu dan di pengaruhi juga oleh masa depan. Dampak dari adanya dua arah tentang waktu ini adalah supaya dapat memberikan penegasan pada keadaan internal dalam organisme tersebut. Jadi artinya adalah organisme tidak tergantung pada lingkungan saja tetapi organism juga dapat mengendalikan lingkungan serta pengaruhnya sampai batas waktu tertentu dengan melalui penggunaan dari fungsi keadaan internalnya.

Pada perspektif psikologis yang bersangkut pautkan tentang komunikasi, manusia sendiri lebih memfokuskan perhatiannya kepada individu atau si komunikator secara teoritis dan secara empiris. Kesimpulan singkatnya adalah yang menjadi titik focus utama dari komunikasi perspektif psikologis ini adalah dimana meanisme internal dan pengelolohannya akan informasi yang lebih akurat.

 Fokus seperti inilah yang telah menimbulkan beberapa orientasi komunikasi akan manusia yang dimana pusat utamanya adalah sang penerima pesan. Walaupun sebenarnya pada bidang psikologi perspektif ini masih di katakana tidak terlalu jelas dan unsur perantara dari behaviorisme yakni S-O-R dan sedangkan psikologi kognitif termasuk teori keseimbangan dan lebih cenderung untuk mendominasi berbagai usaha penelitian dari para ilmuwan atau pakar komunikasi yang menggunakan perspektif psikologi.

Komponen Khas dari Perspektif Psikologis
1. Stimulus
Manusia pastinya menerima stimuli dari lingkungan informasi, stimuli ini tersusun secara acak dan juga stimuli – stimuli yang di hasilkan oleh seorang komunikator pastinya sudah terstruktur dan terorganisasi sehingga lebih mudah untuk di tafsirkan oleh si penerima.

2. Respon
Respon lebih kearah dimana kumpulan stimulus yang sudah di tafsirkan oleh penerima. Respon sendiri tidak selalu dapat terobservarsi secara langsung melainkan ada bagian tertentu dari respon itu yang tetap tertunda maupun tersembunyi pada saat proses komunikasi berlangsung.

3. Lokus Filter Konseptual
Perspektif komunikasi lebih memandang individu sebagai organism dimana komunikasi di tempatkan dalam keadaan internal sehingga tidak dapat langsung di lihat.

Sumber :
online
http://jurnalapapun.blogspot.co.id/2014/03/proses-komunikasi-dalam-perspektif_19.html
http://denontarr.blogspot.co.id/2008/11/perspektif-komuniaksi-b-aubrey-fisher.htmlu
https://prezi.com/phr4ogftwvzo/perspektif-psikologis/


TEKOM (Perspektif Mekanistik)

Perspektif Komunikasi
Komunikasi akan terus berkembang seringin dengan perkembangan teknologi, Hal ini yang menyebabkan ahli komunikasi bernama Berlo (1975) menyebut bahwa zaman ini termasuk zaman revolusi untuk komunikasi dimana menjadi timbulnya seuatu kemajuan teknologis di bidang komunikasi. Fakta dari pernyataan ini adalah dengan tersebsarnya informasi yang sangat cepat dimana informasi itu menuntut adanya saran untuk mengatasi masalah infromasi yang berkembang pesat ini.

Perspektif Mekanistis
Perspektif mekanistis dalam komunikasi lebih menekankan kepada unsur fisik komunikasi yang dimana cara penyampaian dan cara penerimaan sebuah pesan  akan berjalan antara komunikan.Ilmu fisika klasik lebih dominan pada abad ini yang juga merupakan unsur dari perspektif mekanistis.

Perspektif secara Mekanistis
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur situasional  tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver.
Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan

Model perspektif mekanistis komunikasi manusia.
Penyampaian pesan dalam komunikasi mekanistis kepada seorang komunikan oleh komunikator dibutuhkan saluran atau pengantara supaya pesan yang di sampaikan akan lebih jelas tanpa adanya kesalahpahaman. Hal ini di karenakan perspektif mekanistis lebih menekankan komunikasi secara bulat pada pengantara atau saluran. Tetapi karena lebih ke arah Saluran atau pengantara ini menyebabkan timbulnya suatu hambatan dalam komunikasi , hambatan ini lebih ke arah hambatan psikologis yang diantaranya seperti kemampuan kognitif dari afektif Individual didalam mengartikan sebuah sandi pesan.
Selain itu dalam komunikasi mekanistis ada yang namanya Encoding, Encoding ini merupakan sebuah proses pentransformasian pesan dari suatu bentuk kesuatu pemahaman bentuk yang lain ketika penyampaian terjadi.
Dalam komunikasi,jika komunikatornya lebih dari dua orang, maka akan ada istilahnya penjaga gerbang atau gate keeping. Fungsi dari penjaga gerbang adalah menerima informasi dari satu sumber dan menyaring ulang informasi itu untuk di terima oleh komunikan.
Proses komunikasi didalam perspektif mekanistis ini terdapat 2 cara yaitu secara primer dan sekunder.

a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer ini merupakan komunikasi dengan penyampaian pikiran yang menggunakan lambang atau simbol sebagai sebuah media. Lambang lebih ke arah bahasa, tetapi terkadang dapat juga di artikan sebagai lambang seperti  gerak gerik anggota tubuh,warna , gambar dll.
Didalam ilmu komunikasi sendiri bahasa dikenal juga sebagai lambang verbal sedangkan lambang lainnya dinamakan lambang nirverbal atau non-verbal.

1. Lambang verbal
Didalam proses komunikasi pastinya bahasa merupakan lambang verbal paling banyak dan sering digunakan karena bahasa sendiri mampu mengungkapkan apa yang ada di fikiran komunikator baik yang jelas maupun yang abstrak.
Sebagai komunikator kita juga harus memperhatikan penggunaan kata kata dalam penyampaian pesan, karena bahasa mempunyai 2 pengertian yang perlu di pahami oleh komunikator, yaitu : Pengertian Denotatif dan Pengertian Konotatif. Maksud dari Denotatif adalah kata-kata yang memiliki makna yang tercantum dalam kamus dan dapat diterima secara umum dalam segala kalangan, Kata – kata Denotatif ini juga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Sebaliknya kata-kata konotatif lebih memiliki arti pengertian emosional atau evaluatif.

2. Lambang Nirverbal
Lambang nirverbal merupakan lambang yang bukan bahasa, contohnya isyarat anggota tubuh, seperti kepala,bibir, mata, jari dan tangan.
Komunikasi nirverbal juga termasuk isyarat dengan menggunakan alat. Selain isyarat, gambar juga termasuk lambing Nirverbal. Dengan gambar dapat orang setempat atau kita sendiri dapat menyatakan suatu pikiran. Dalam aspek tertentu gambar terkadang dapat lebih efektif ketimbang bahasa.

b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses penyampaian yang menggunakan alat sebagai media kedua sesudah menggunakan lambang sebagai media pertama  disebut komunikasi sekunder.
Komunikasi secara sekunder dilihat dari perkembangan jamannya lebih efektif dan efisien karena sudah didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih di era modern.

c. Proses komunikasi secara linear
Komunikasi Linear mempunyai makna lurus yang berarti proses dari satu titik ke titik lainnya dengan lurus. Didalam konteks komunikasi, proses komunikasi secara linear ini merupakan proses penyampaian pesan yang komunikan di jadikan sebagai titik terminal.
Komunikasi linear terjadi lebih efektif pada situasi komunikasi tatap muka atau maupun dalam situasi komunikasi bermedia. Tetapi proses komunikasi linear ini lebih umumnya terjadi pada komunikasi beremedia kecuali menggunakan telepon. Karena komunikasi yang menggunakan telepon lebih berlangsung secara dialogis daripada linear. Contoh komunikasi bermedia yang berjalan linear adalah radio, surat kabar, televisi, dan lain lain.

 d. Proses komunikasi secara sirkular
Proses komunikasi secara Sirkular lebih di kenal dengan komunikasi yang menghasilkan feedback dari komunikan ke komunikator. Konsep feedback ini sangatlah amat penting, karena dengan adanya feedback komunikator dapat mengetahui apakah komunikasinya itu berjalan dengan baik atau tidak.

Sumber :
Johannsen, Richard., Etika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996
Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Uchjana Effendy, Onong., Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Cet ke- II 2000.
http://www.tetaplahberbinar.com/2011/06/proses-komunikasi-dalam-perspektif.html
http://denontarr.blogspot.co.id/2008/11/perspektif-komuniaksi-b-aubrey-fisher.html


Kamis, 16 November 2017

FOTOGRAFI (Sungai Kapuas)

Sungai Kapuas



Siapa sih yang tidak tahu tentang sungai Kapuas. Sungai yang dimana dari kecil kita belajar , yang merupakan sungai terkenal dengan kepanjangannya. Jadi  Sungai Kapuas ini adalah sungai yang terpanjang di Kalimantan, bukan hanya itu Sungai Kapuas juga merupakan sungai yang terpanjang se-Indonesia dengan rekor panjang yang mencapai kira - kira 1.145 kilometer. Sungai ini memiliki lebar sekitar 10 - 15 meter dan kedalaman sekian kilo meter yang membuat sungai ini tidak akan pernah kering meskipun pada saat musim panas atau kemarau. Sungai Kapuas ini menjadi jembatan penghubung antara Kalimantan barat sampai ke Kalimantan Timur dengan transportasi air.


Sungai Kapuas ini menjadi kebanggan untuk para penduduk yang ada di Kalimantan. Sungai ini juga menjadi sumber kehidupan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar sungai ini.Di Sungai ini sudah pernah tercatat lebih 700 jenis variasi ikan tawar dan juga terdapat 12 varian ikan langka yang sebagiannya terancam punah.Sungai Kapuas menjadi salah satu tingkat keanekaragaman para fauna laut khususnya air tawar yang paling tinggi se-Indonesia. Dikarenakan Hutan yang ada di pulau Kalimantan ini masih terbilang terjaga sehingga pulau ini di kenal juga dengan sebutan paru-paru dunia yang membuat air di sungai kapuas juga cukup terjaga.

Tidak hanya sungai belaka, di sekitar Sungai ini masyarakat pesisir sekitar sungai Kapuas sering kali mengadakan festival tertentu misalnya Festival Kapal hias , Festival Lomba perahu , Festival Meriam karbit ( Lebih sering ketika ingin memasuki bulan Ramadhan ) dan masih banyak festival lainnya yang membuat Sungai Kapuas ini menjadi salah satu daya tarik di Kalimantan.


Tak kalah sering juga orang - orang mencari keuntungan di sekitar sungai Kapuas , seperti yang kita ketahui di sekitar Taman Alun Kapuas Pontianak, banyak sekali cafe - cafe yang menjadikan Sungai Kapuas menjadi titik daya tarik pengunjung. Selain cafe-cafe pinggir sungai , mayarakat di sekitar  juga biasanya menyediakan jasa untuk menikmati keindahan dan ke asrian sungai ini dengan menggunakan sampan wisata yang tarifnya bisa di jangkau , yaitu sekitar 10-15 ribu / beberapa menit.


Akhir-akhir Tahun ini seringkali Sungai Kapuas kehilangan keindahannya di karenakan tercemarnya sungai Kapuas ini oleh limbah - limbah pabrik penambangan dan penggalian. Tidak hanya itu , banyak sekali masyarakat yang berjualan di sekitar sungai ini dan dengan seenaknya membuang sampah di sungai ini dengan paradigma yang berkata bahwa jikalau sampah tersebut akan mengalir. Tetapi pemikiran tersebut tentunya salah , malah yang akan terjadi adalah penghambat aliran arus Sungai kapuas dan menyebabkan banjir kekita musim Hujan datang. 

Pencemaran Sungai Kapuas ini menjadi sebuah ancaman bagi semua fauna air tawar yang ada di Sungai Kapuas dan bahkan bisa menyebabkan kepunahan untuk beberapa fauna yang di anggap sebagai fauna langka yang berhabitat di Sungai Kapuas ini. Tetapi tidak semua orang tidak peduli tentang keasrian , keindahan dan kebersihan sungai Kapuas ini, buktinya dengan di ciptakannya sebuah organisasi yang bernama Gerakan Senyum Kapuas yang dimana mengajak untuk membersihkan parit - parit sekitar Kapuas dan juga pasti nya sungai Kapuas. Organisasi ini bertujuan untuk menciptakan gotong royong bersama supaya keindahan , keasrian dan kebersihan di sekitar sungai Kapuas dapat terjaga dan Sungai Kapuas kembali lagi menjadi satu Objek wisata yang paling di banggakan oleh Masyarakat Kalimantan.


" Kalau sudah minum air Kapuas pasti akan balik lagi ke Kalimantan" 





Our Story ini Ditulis oleh Merryana Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura 2016