Komunikasi akan terus
berkembang seringin dengan perkembangan teknologi, Hal ini yang menyebabkan
ahli komunikasi bernama Berlo (1975) menyebut bahwa zaman ini termasuk zaman
revolusi untuk komunikasi dimana menjadi timbulnya seuatu kemajuan teknologis di
bidang komunikasi. Fakta dari pernyataan ini adalah dengan tersebsarnya
informasi yang sangat cepat dimana informasi itu menuntut adanya saran untuk
mengatasi masalah infromasi yang berkembang pesat ini.
Perspektif mekanistis
dalam komunikasi lebih menekankan kepada unsur fisik komunikasi yang dimana
cara penyampaian dan cara penerimaan sebuah pesan akan berjalan
antara komunikan.Ilmu fisika klasik lebih dominan pada abad ini yang juga
merupakan unsur dari perspektif mekanistis.
Perspektif secara Mekanistis
Proses komunikasi pada
perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur
situasional tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi
tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses
komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan
interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat
dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi
dengan banyak receiver.
Kesulitan dalam
melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis
sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan
Model perspektif
mekanistis komunikasi manusia.
Penyampaian pesan dalam
komunikasi mekanistis kepada seorang komunikan oleh komunikator dibutuhkan
saluran atau pengantara supaya pesan yang di sampaikan akan lebih jelas tanpa
adanya kesalahpahaman. Hal ini di karenakan perspektif mekanistis lebih
menekankan komunikasi secara bulat pada pengantara atau saluran. Tetapi karena
lebih ke arah Saluran atau pengantara ini menyebabkan timbulnya suatu hambatan
dalam komunikasi , hambatan ini lebih ke arah hambatan psikologis yang
diantaranya seperti kemampuan kognitif dari afektif Individual didalam mengartikan
sebuah sandi pesan.
Selain itu dalam
komunikasi mekanistis ada yang namanya Encoding, Encoding ini merupakan sebuah
proses pentransformasian pesan dari suatu bentuk kesuatu pemahaman bentuk yang
lain ketika penyampaian terjadi.
Dalam komunikasi,jika
komunikatornya lebih dari dua orang, maka akan ada istilahnya penjaga gerbang
atau gate keeping. Fungsi dari penjaga gerbang adalah menerima informasi dari
satu sumber dan menyaring ulang informasi itu untuk di terima oleh komunikan.
Proses komunikasi
didalam perspektif mekanistis ini terdapat 2 cara yaitu secara primer dan
sekunder.
a. Proses komunikasi
secara primer
Proses komunikasi secara
primer ini merupakan komunikasi dengan penyampaian pikiran yang menggunakan
lambang atau simbol sebagai sebuah media. Lambang lebih ke arah bahasa, tetapi
terkadang dapat juga di artikan sebagai lambang seperti gerak gerik
anggota tubuh,warna , gambar dll.
Didalam ilmu komunikasi
sendiri bahasa dikenal juga sebagai lambang verbal sedangkan lambang lainnya
dinamakan lambang nirverbal atau non-verbal.
1. Lambang verbal
Didalam proses
komunikasi pastinya bahasa merupakan lambang verbal paling banyak dan sering
digunakan karena bahasa sendiri mampu mengungkapkan apa yang ada di fikiran
komunikator baik yang jelas maupun yang abstrak.
Sebagai komunikator kita
juga harus memperhatikan penggunaan kata kata dalam penyampaian pesan, karena
bahasa mempunyai 2 pengertian yang perlu di pahami oleh komunikator, yaitu :
Pengertian Denotatif dan Pengertian Konotatif. Maksud dari Denotatif adalah
kata-kata yang memiliki makna yang tercantum dalam kamus dan dapat diterima
secara umum dalam segala kalangan, Kata – kata Denotatif ini juga tidak
menimbulkan interpretasi yang berbeda. Sebaliknya
kata-kata konotatif lebih memiliki arti pengertian emosional atau
evaluatif.
2. Lambang
Nirverbal
Lambang nirverbal
merupakan lambang yang bukan bahasa, contohnya isyarat anggota tubuh, seperti
kepala,bibir, mata, jari dan tangan.
Komunikasi nirverbal juga
termasuk isyarat dengan menggunakan alat. Selain isyarat, gambar juga termasuk
lambing Nirverbal. Dengan gambar dapat orang setempat atau kita sendiri dapat
menyatakan suatu pikiran. Dalam aspek tertentu gambar terkadang dapat lebih
efektif ketimbang bahasa.
b. Proses komunikasi
secara sekunder
Proses penyampaian yang
menggunakan alat sebagai media kedua sesudah menggunakan lambang sebagai media
pertama disebut komunikasi sekunder.
Komunikasi secara
sekunder dilihat dari perkembangan jamannya lebih efektif dan efisien karena
sudah didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih di era modern.
c. Proses komunikasi
secara linear
Komunikasi Linear
mempunyai makna lurus yang berarti proses dari satu titik ke titik lainnya
dengan lurus. Didalam konteks komunikasi, proses komunikasi secara linear ini
merupakan proses penyampaian pesan yang komunikan di jadikan sebagai titik
terminal.
Komunikasi linear
terjadi lebih efektif pada situasi komunikasi tatap muka atau maupun dalam
situasi komunikasi bermedia. Tetapi proses komunikasi linear ini lebih umumnya
terjadi pada komunikasi beremedia kecuali menggunakan telepon. Karena
komunikasi yang menggunakan telepon lebih berlangsung secara dialogis daripada
linear. Contoh komunikasi bermedia yang berjalan linear adalah radio,
surat kabar, televisi, dan lain lain.
d. Proses
komunikasi secara sirkular
Proses komunikasi secara
Sirkular lebih di kenal dengan komunikasi yang menghasilkan feedback dari
komunikan ke komunikator. Konsep feedback ini sangatlah amat penting, karena
dengan adanya feedback komunikator dapat mengetahui apakah komunikasinya itu
berjalan dengan baik atau tidak.
Sumber :
Johannsen,
Richard., Etika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996
Mulyana,
Deddy., Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002
Uchjana Effendy,
Onong., Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, Cet ke- II 2000.
http://www.tetaplahberbinar.com/2011/06/proses-komunikasi-dalam-perspektif.html
http://denontarr.blogspot.co.id/2008/11/perspektif-komuniaksi-b-aubrey-fisher.html