Senin, 20 November 2017

TEKOM (Perspektif Mekanistik)

Perspektif Komunikasi
Komunikasi akan terus berkembang seringin dengan perkembangan teknologi, Hal ini yang menyebabkan ahli komunikasi bernama Berlo (1975) menyebut bahwa zaman ini termasuk zaman revolusi untuk komunikasi dimana menjadi timbulnya seuatu kemajuan teknologis di bidang komunikasi. Fakta dari pernyataan ini adalah dengan tersebsarnya informasi yang sangat cepat dimana informasi itu menuntut adanya saran untuk mengatasi masalah infromasi yang berkembang pesat ini.

Perspektif Mekanistis
Perspektif mekanistis dalam komunikasi lebih menekankan kepada unsur fisik komunikasi yang dimana cara penyampaian dan cara penerimaan sebuah pesan  akan berjalan antara komunikan.Ilmu fisika klasik lebih dominan pada abad ini yang juga merupakan unsur dari perspektif mekanistis.

Perspektif secara Mekanistis
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur situasional  tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver.
Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan

Model perspektif mekanistis komunikasi manusia.
Penyampaian pesan dalam komunikasi mekanistis kepada seorang komunikan oleh komunikator dibutuhkan saluran atau pengantara supaya pesan yang di sampaikan akan lebih jelas tanpa adanya kesalahpahaman. Hal ini di karenakan perspektif mekanistis lebih menekankan komunikasi secara bulat pada pengantara atau saluran. Tetapi karena lebih ke arah Saluran atau pengantara ini menyebabkan timbulnya suatu hambatan dalam komunikasi , hambatan ini lebih ke arah hambatan psikologis yang diantaranya seperti kemampuan kognitif dari afektif Individual didalam mengartikan sebuah sandi pesan.
Selain itu dalam komunikasi mekanistis ada yang namanya Encoding, Encoding ini merupakan sebuah proses pentransformasian pesan dari suatu bentuk kesuatu pemahaman bentuk yang lain ketika penyampaian terjadi.
Dalam komunikasi,jika komunikatornya lebih dari dua orang, maka akan ada istilahnya penjaga gerbang atau gate keeping. Fungsi dari penjaga gerbang adalah menerima informasi dari satu sumber dan menyaring ulang informasi itu untuk di terima oleh komunikan.
Proses komunikasi didalam perspektif mekanistis ini terdapat 2 cara yaitu secara primer dan sekunder.

a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer ini merupakan komunikasi dengan penyampaian pikiran yang menggunakan lambang atau simbol sebagai sebuah media. Lambang lebih ke arah bahasa, tetapi terkadang dapat juga di artikan sebagai lambang seperti  gerak gerik anggota tubuh,warna , gambar dll.
Didalam ilmu komunikasi sendiri bahasa dikenal juga sebagai lambang verbal sedangkan lambang lainnya dinamakan lambang nirverbal atau non-verbal.

1. Lambang verbal
Didalam proses komunikasi pastinya bahasa merupakan lambang verbal paling banyak dan sering digunakan karena bahasa sendiri mampu mengungkapkan apa yang ada di fikiran komunikator baik yang jelas maupun yang abstrak.
Sebagai komunikator kita juga harus memperhatikan penggunaan kata kata dalam penyampaian pesan, karena bahasa mempunyai 2 pengertian yang perlu di pahami oleh komunikator, yaitu : Pengertian Denotatif dan Pengertian Konotatif. Maksud dari Denotatif adalah kata-kata yang memiliki makna yang tercantum dalam kamus dan dapat diterima secara umum dalam segala kalangan, Kata – kata Denotatif ini juga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Sebaliknya kata-kata konotatif lebih memiliki arti pengertian emosional atau evaluatif.

2. Lambang Nirverbal
Lambang nirverbal merupakan lambang yang bukan bahasa, contohnya isyarat anggota tubuh, seperti kepala,bibir, mata, jari dan tangan.
Komunikasi nirverbal juga termasuk isyarat dengan menggunakan alat. Selain isyarat, gambar juga termasuk lambing Nirverbal. Dengan gambar dapat orang setempat atau kita sendiri dapat menyatakan suatu pikiran. Dalam aspek tertentu gambar terkadang dapat lebih efektif ketimbang bahasa.

b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses penyampaian yang menggunakan alat sebagai media kedua sesudah menggunakan lambang sebagai media pertama  disebut komunikasi sekunder.
Komunikasi secara sekunder dilihat dari perkembangan jamannya lebih efektif dan efisien karena sudah didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih di era modern.

c. Proses komunikasi secara linear
Komunikasi Linear mempunyai makna lurus yang berarti proses dari satu titik ke titik lainnya dengan lurus. Didalam konteks komunikasi, proses komunikasi secara linear ini merupakan proses penyampaian pesan yang komunikan di jadikan sebagai titik terminal.
Komunikasi linear terjadi lebih efektif pada situasi komunikasi tatap muka atau maupun dalam situasi komunikasi bermedia. Tetapi proses komunikasi linear ini lebih umumnya terjadi pada komunikasi beremedia kecuali menggunakan telepon. Karena komunikasi yang menggunakan telepon lebih berlangsung secara dialogis daripada linear. Contoh komunikasi bermedia yang berjalan linear adalah radio, surat kabar, televisi, dan lain lain.

 d. Proses komunikasi secara sirkular
Proses komunikasi secara Sirkular lebih di kenal dengan komunikasi yang menghasilkan feedback dari komunikan ke komunikator. Konsep feedback ini sangatlah amat penting, karena dengan adanya feedback komunikator dapat mengetahui apakah komunikasinya itu berjalan dengan baik atau tidak.

Sumber :
Johannsen, Richard., Etika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996
Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Uchjana Effendy, Onong., Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Cet ke- II 2000.
http://www.tetaplahberbinar.com/2011/06/proses-komunikasi-dalam-perspektif.html
http://denontarr.blogspot.co.id/2008/11/perspektif-komuniaksi-b-aubrey-fisher.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar