Kamis, 21 Desember 2017

TEKOM (Perspektif Interksional)

PERSPEKTIF INTERAKSIONAL


Perkembangan ilmu komunikasi berkembang sangat pesat dengan kemajuan  teknologi. Pakar Komunikasi yang bernama Berlo (1975) mengatakan bahwa  zaman sekarang merupakan zaman revolusi khususnya di bidang komunikasi karena  komunikasi tergantung oleh karena kemajuan akan teknologi yang sangat maju dan berkembang pesat. Fakta yang sangat menunjukan fenomena tersebut adalah adanya ledakan informasi yang tersebar dengan cepat secara luar biasa.

Teknologi ini telah dikembangkan kepada tingkat massa perkembangan sistem komputer (misalnya system ERIC) untuk menyimpan dan juga mencari kembali informasi secara cepat dan sistematis. Sebenarnya, ERIC merupakan suatu mekaninsme untuk dapat mengatasi masalah yang berurusan dengan komputer itu.Perkemabangan Teknologi ini juga menambah kemudahan untuk dibawa dan membawa informasi sehingga pada tiap tahun makin banyak orang menerima dan member informasi dengan sangat cepat.Hal ini yang kita tidak dapat dielakkan tentang komunikasi pada masa revolusi perkembangan teknologi yang membuat pemahaman komunikasi menjadi lebih sulit tetapi menjadi lebih menentukan pada masa masyrakat kontemporer .

Karakteristik dari Perspektif Interaksionisme , yaitu terdiri dari:

1.          Hakikat diri. 
Persperktif interaksional lebih menonjolkan sikap keagungan dan nilai individlah yang paling utama dari factor lainnya. Manusia dikatakan memilik esensi kebudayaan dalam dirinya, saling berhubungan dengan masyarakat, dan juga buah pikiran sendiri. Bentuk dari interaksi sosial itu dimulai dan juga berakhir dengan adanya pertimbangkan dari diri manusia. Inilah karakteristik yang utama dari perspektif ini.

2.          Hakikat Lambang. 
Arti dari lambang ini sepenuhnya lebih tergantung kepada kemampuan individu didalam menempatkan dirinya dalam peranan sebagai “orang lain” , umumnya masyarakat lebih akan bertanya pada dirinya sendiri tentang bagaimana kiranya orang lain akan dan harus memberikan respon seandainya jika dia berada pada situasi yang sama.

3.          Hakikat Tindakan Manusia. 
Perspektif interaksional lebih memungkinkan individu untuk dapat melihat dirinya sendiri tentang bagaimana orang-orang melihat tentang dirinya . Supaya dapat menjadi objek penafsiran diri, maka diri  tersebut  harus meninggalkan dirinya supaya dapat melakukan penafsiran ini, yaitu, individu lebih mengasumsikan proses penafsiran oleh orang lain supaya dapat menentukan dirinya. Jadi, individu tersebut mengambil peran orang lain yang ada di luar dirinya yang lebih terlihat dalam penafsiran sama persis yang dia lakukan kepada setiap objek yang lain, baik itu objek fisik maupun objek sosial.

4.          Hakikat Tindakan Sosial. 
Ciri yang khas dan penting dari tindakan sosial ini adalah tentang penjelasan mengapa tindakan kolektif itu dapat terbentuk. Tindakan yang secara kolektif ini bukanlah suatu produk dari kekuatan ataupun sebuah pengaruh lingkungan, tetapi lebih diarenakan oleh individu-individu yang menyelaraskan atau mencocokkan tindakan mereka dengan tindakan yang di lakukan oleh individu orang lain.

Dalam Perspektif interaksional ini, komunikasi yang monolog lebih mengandung pandangan mekanistis tentang bagaimana seseorang  sedang melakukan sesuatu tentang orang - orang lain. Perspektif interaksional ini sendiri lebih banyak mengundang diskusi dan beberapa gejolak daripada menghasilkan berbagai penelitian-penelitian empiris. Terebih lagi, jika perspektif interaksionisme ini dapat menimbulkan kepekaan dan juga kesadaran yang tinggi kepada kalangan masyarakat ilmiah, oleh sebab itu masyarakat ilmiah inilah mereka  akan merasa kekurangan perspektif yang seperti dulu yaitu bersifat tradisional. 

Contoh rekayasa pembelajaran :
Mila, seorang mahasiswa yang sedang memberitahukan masalah tentang BBM kepada temannya yaitu Angeline Falencia . DIa memberitahukan bahwa harga BBM premium akan turun bulan Maret mendatang. Disisi lain, ternyata Angeline Falencia juga memikirkan hal yang sama seperti Mila yaitu penurunan harga BBM premium.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar