Sabtu, 30 September 2017

TRADISI KOMUNIKASI (Sibernatika)

TRADISI SIBERNATIKA ( Cybernetic )

Tradisi Sibernetika merupakan tradisi yang membahas mengenai suatu sistem yang kompleks di mana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dan komunikasisebagai pengolah dari semua informasi tersebut.

   Komunikasi dalam tradisi ini dipahami sebagai sistem yang terdiri atas bagian-bagian atau variabel-variabel yang saling memengaruhi satu sama lain. Sistem juga membentuk sekaligus mengawasi karakter dari keseluruhan sistem. Dalam hal ini komunikasi sebagai proses informasi dan masalah yang banyak dihubungkan dengan keramaian, kelebihan beban, dan malfungsi. Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan dinamika yang terjadi dilingkungan akan diproses didalam internal sistem. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.

           Tradisi ini juga nampak paling masuk akal ketika muncul isu tentang otak dan pikiran, rasionalitas, dan sistem-sistem kompleks. Teori informasi berada dalam kontek ini. Demikian pula konsep feedback menjadi penting dalam hal ini. Perkembangannya dapat pula disebut teori-teori yang dikembangkan dari teori informasi seperti yang dilakukan Charles Berger untuk komunikasi antar personal dan Guddykunt untuk komunikasi antar budaya.

        Contoh lain adalah proses pembuatan kebijakan publik oleh lembaga pemerintahan dimana tradisi cybernetic dapat menjelaskan. Terdapat proses sosialisasi untuk mendapatkan feedback dari publik sebelum suatu kebijakan ditetapkan secara permanen.
Ilmuan dari MIT, Norbert  Wiener menggunakan kata Cybernet untuk mendiskripsikan bidang intelektual yang bersifat semu. Tidak bisa dipungkiri tradisi Sibernatika atau Cybernetic yang ditemukan oleh Norbert Wiener ini dan dikombinasikan dengan Shannon – Wiever menjadi penting sebagai salah satu tradisi dalam kajian komunikasi. Beberapa tokoh penting disini adalah Wiener, Shannon-Weaver, Charles Berger, Guddykunts, Karl Deutch, dan sebagainya.

VARIAN TRADISI SIBERNATIKA
     Dalam tradisi Sibernatika (Cybernetic) terdapat beberapa varian, antara lain adalah:
a).   Basic System Theory, ini adalah format dasar. Pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa di analisa dan diamati dari luar.
b).   General System Theory, sistem ini menggunakan prinsip untuk melihat bagaimana sesuatu pada banyak bidang yang berbeda menjadi selaras antara satu dengan yang lain.
c).   Second Order Cybernetic, dikembangkan sebagai sebuah alternative dari dua tradisi Cybernetic sebelumnya.

Contoh kasus Tradisi teori komunikasi Sibernitika
Apakah dengan penambahan uang jajan akan meningkatkan semangat belajar mahasiswa?

       Penjelasan gambar diatas adalah untuk menjawab apakah benar dengan memberikan uang jajan lebih banyak dapat membuat mahasiswa lebih rajin belajar.
          Dengan memberikan uang jajan lebih banyak mahasiswa menjadi lebih sering jalan jalan dan dengan seringnya jalan-jalan maka mahasiswa akan sering nongkrong dan dengan sering nongkrong maka mahasiswa jadi sering jajan.
Dengan memberikan uang jajan lebih mahasiswa akan sering nongkrong, sering jajan dan akan menggampangkan tugas dengan membayar orang lain.
Jadi kesimpulan dari sistem diatas adalah dengan memberikan uang jajan lebih banyak pada mahasiswa tidak membuat mahasiswa lebih rajin.

GENRE TRADISI SIBERNATIKA
           Teori Sibernatika terdiri dari dua genre. Pertama, satu kelompok teori yang umumnya berasal dari rubrik penggabungan informasi (information- integration). Kedua, satu kelompok teori yang umumnya dikenal sebagai teori konsistensi ( consistency theories ). Karena dampak mereka yang sangat besar pada bidang komunikasi selama bertahun – tahun.
a. Teori Penggabungan Informasi
                Pendekatan penggabungan informasi (information intergation) bagi pelaku komunikasi berpusat pada cara kita mengakumulasi dan mengatur informasi tentang semua orang, objek, situasi, dan gagasan yang membentuk  sikap  atau kecenderungan untuk bertindak dengan cara yang positif atau negatif terhadap beberapa objek.
                Ide dasar dibalik teori ini bergantung pada keseimbangan keyakinan, valance dan kredibilitas.
1.     Teori Nilai Ekspektasi
                Salah satu dari ahli teori penggabungan informasi yang sangat terkenal dan dihormati adalah Martin Fishbein. Karya Fishbein menyoroti sifat kompleks dari perilaku yang diketahui sebagai teori nilai ekspektasi (expectancy-value theory). Menurut Fishbein, ada dua macam keyakinan. Pertama, yakin pada suatu hal. Ketika Anda meyakini sesuatu, Anda akan berkata bahwa hal tersebut ada. Kedua, yakin tentang adalah perasaan Anda pada kemungkinan bahwa hubungan tertentu ada di antara dua hal.

            Fishbein menyajikan hubungan antara keyakinan dan sikap dengan rumus:
            A0 = ∑ Biai

           Ao = sikap terhadap objek o
            Bi= kekuatan keyakinan tentang (mungkin atau tidak mungkin bahwa diasosiasikan dengan konsep lainya
ai= aspek evaluatif terhadap B (evaluasi dari konsep x)
           N  = jumlah kepercayaan tentang  o


Sumber :
Online
Ligori, Tamar. (2014)Resume Teori SIstem Teori Sibernatika.Diakses pada , JUmat 29 Sepember 2017 dari
http://tamarligori.blogspot.co.id/2014/05/resume-teori-sistem-teori-sibernetika.html
Mirantyas. (2010) . Tujuh Tradisi dalam Teori Komunikasi. Diakses pada Jumat, 29 September 2017 dari
https://mirayashmine.wordpress.com/2011/01/10/tujuh-tradisi-dalam-teori-komunikasi/
Tidak diketahui. (2017). Pengertian dan Studi kasus teori komunikasi Sibernatika . Diakses pada , Jumat 29 September 2017 dari
http://tanyatugas.com/pengertian-dan-studi-kasus-tradisi-teori-komunikasi-sibernetika-sosiopsikologi/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar