TRADISI
SIBERNATIKA ( Cybernetic )
Tradisi Sibernetika merupakan tradisi yang membahas mengenai suatu sistem yang kompleks di mana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dan komunikasisebagai pengolah dari semua informasi tersebut.
Komunikasi
dalam tradisi ini dipahami sebagai sistem yang terdiri atas bagian-bagian atau
variabel-variabel yang saling memengaruhi satu sama lain. Sistem juga membentuk
sekaligus mengawasi karakter dari keseluruhan sistem. Dalam hal ini komunikasi
sebagai proses informasi dan masalah yang banyak dihubungkan dengan keramaian,
kelebihan beban, dan malfungsi. Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan
keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan dinamika yang
terjadi dilingkungan akan diproses didalam internal sistem. Sibernetika
digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan
interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
Tradisi ini juga nampak paling masuk akal ketika muncul isu tentang otak dan pikiran, rasionalitas, dan sistem-sistem kompleks. Teori informasi berada dalam kontek ini. Demikian pula konsep feedback menjadi penting dalam hal ini. Perkembangannya dapat pula disebut teori-teori yang dikembangkan dari teori informasi seperti yang dilakukan Charles Berger untuk komunikasi antar personal dan Guddykunt untuk komunikasi antar budaya.
Contoh lain adalah proses pembuatan kebijakan publik oleh lembaga pemerintahan dimana tradisi cybernetic dapat menjelaskan. Terdapat proses sosialisasi untuk mendapatkan feedback dari publik sebelum suatu kebijakan ditetapkan secara permanen.
Ilmuan dari MIT,
Norbert Wiener menggunakan kata Cybernet untuk mendiskripsikan bidang
intelektual yang bersifat semu. Tidak bisa dipungkiri tradisi Sibernatika atau
Cybernetic yang ditemukan oleh Norbert Wiener ini dan dikombinasikan dengan
Shannon – Wiever menjadi penting sebagai salah satu tradisi dalam kajian
komunikasi. Beberapa tokoh penting disini adalah Wiener, Shannon-Weaver, Charles
Berger, Guddykunts, Karl Deutch, dan sebagainya.
VARIAN
TRADISI SIBERNATIKA
Dalam tradisi Sibernatika
(Cybernetic) terdapat beberapa varian, antara lain adalah:
a). Basic System Theory, ini
adalah format dasar. Pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang
nyata dan bisa di analisa dan diamati dari luar.
b). General System Theory, sistem
ini menggunakan prinsip untuk melihat bagaimana sesuatu pada banyak bidang yang
berbeda menjadi selaras antara satu dengan yang lain.
c). Second Order Cybernetic, dikembangkan
sebagai sebuah alternative dari dua tradisi Cybernetic sebelumnya.
Contoh kasus Tradisi
teori komunikasi Sibernitika
Penjelasan gambar
diatas adalah untuk menjawab apakah benar dengan memberikan uang jajan lebih
banyak dapat membuat mahasiswa lebih rajin belajar.
Dengan memberikan uang
jajan lebih banyak mahasiswa menjadi lebih sering jalan jalan dan dengan
seringnya jalan-jalan maka mahasiswa akan sering nongkrong dan dengan sering
nongkrong maka mahasiswa jadi sering jajan.
Dengan memberikan uang
jajan lebih mahasiswa akan sering nongkrong, sering jajan dan akan
menggampangkan tugas dengan membayar orang lain.
Jadi kesimpulan dari
sistem diatas adalah dengan memberikan uang jajan lebih banyak pada mahasiswa
tidak membuat mahasiswa lebih rajin.
GENRE
TRADISI SIBERNATIKA
Teori Sibernatika
terdiri dari dua genre. Pertama, satu kelompok teori yang umumnya berasal dari
rubrik penggabungan informasi (information- integration). Kedua, satu kelompok
teori yang umumnya dikenal sebagai teori konsistensi ( consistency theories ).
Karena dampak mereka yang sangat besar pada bidang komunikasi selama bertahun –
tahun.
a. Teori Penggabungan Informasi
Pendekatan penggabungan informasi (information intergation)
bagi pelaku komunikasi berpusat pada cara kita mengakumulasi dan mengatur
informasi tentang semua orang, objek, situasi, dan gagasan yang membentuk sikap atau kecenderungan untuk
bertindak dengan cara yang positif atau negatif terhadap beberapa objek.
Ide dasar dibalik teori ini bergantung pada keseimbangan keyakinan, valance dan
kredibilitas.
1.
Teori
Nilai Ekspektasi
Salah satu dari ahli teori penggabungan informasi yang sangat terkenal dan
dihormati adalah Martin Fishbein.
Karya Fishbein menyoroti sifat kompleks dari perilaku yang diketahui
sebagai teori nilai ekspektasi (expectancy-value
theory). Menurut Fishbein, ada dua macam keyakinan. Pertama, yakin pada suatu hal. Ketika Anda meyakini
sesuatu, Anda akan berkata bahwa hal tersebut ada. Kedua, yakin tentang adalah perasaan Anda pada
kemungkinan bahwa hubungan tertentu ada di antara dua hal.
Fishbein menyajikan hubungan antara keyakinan dan sikap dengan rumus:
A0 = ∑ Biai
Ao = sikap terhadap objek o
Bi=
kekuatan keyakinan i tentang o (mungkin atau tidak mungkin bahwa o diasosiasikan dengan konsep lainya
ai= aspek evaluatif terhadap B
(evaluasi dari konsep x)
N
= jumlah kepercayaan tentang o
Sumber
:
Online
Ligori,
Tamar. (2014)Resume Teori SIstem Teori Sibernatika.Diakses pada , JUmat 29
Sepember 2017 dari
http://tamarligori.blogspot.co.id/2014/05/resume-teori-sistem-teori-sibernetika.html
Mirantyas.
(2010) . Tujuh Tradisi dalam Teori Komunikasi. Diakses pada Jumat, 29 September
2017 dari
https://mirayashmine.wordpress.com/2011/01/10/tujuh-tradisi-dalam-teori-komunikasi/
Tidak
diketahui. (2017). Pengertian dan Studi kasus teori komunikasi Sibernatika .
Diakses pada , Jumat 29 September 2017 dari
http://tanyatugas.com/pengertian-dan-studi-kasus-tradisi-teori-komunikasi-sibernetika-sosiopsikologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar