Tradisi semiotika
Pengertian
Semiotika
Tradisi Semiotika atau
yang biasa di sebut Semiotic berasal dari bahasa Yunani yaitu “semeion”
yang artinya adalah tanda atau simbol. Tradisi semiotika ini terdiri atas
teori- teori tentang bagaimana tanda atau simbol mempresentasikan benda, ide,
situasi, kondisi, bahkan perasaan di luar tanda atau simbol itu sendiri. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Tradisi Semiotika adalah ilmu yang melibatkan tanda
atau symbol tersebut berkerja.
Tradisi Semiotik ini bertujuan untuk menafsirkan makna yang tersirat dari sebuah tanda sehingga dapat diketahuo oleh komunikan. Tanda dan symbol bersifat komunikatif dikarenakan dari tanda dan symbol tersebut komunikator dapat menyampaikan sebuat infromasi yang mampu menggantikan makna yang lain.
Tradisi Semiotika ini cocok untuk memecahkan masalah, respon-respon subyektif, dan kesalahpahaman. Tradisi ini tentunya banyak menjadi perdebatan bahasa yang meliputi tanda,kode, makna, referensi, simbol, dan pemahaman.
Tradisi Semiotik ini bertujuan untuk menafsirkan makna yang tersirat dari sebuah tanda sehingga dapat diketahuo oleh komunikan. Tanda dan symbol bersifat komunikatif dikarenakan dari tanda dan symbol tersebut komunikator dapat menyampaikan sebuat infromasi yang mampu menggantikan makna yang lain.
Tradisi Semiotika ini cocok untuk memecahkan masalah, respon-respon subyektif, dan kesalahpahaman. Tradisi ini tentunya banyak menjadi perdebatan bahasa yang meliputi tanda,kode, makna, referensi, simbol, dan pemahaman.
Varian Dalam Tradisi
Semoitika
Tradisi Semiotika terbagi
atas tiga variasi, yaitu:
1.
Semantic atau bahasa, merujuk
pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan
dari tanda itu sendiri.
2.
Sintaktik atau hubungan di antara tanda. Tanda ataupun symbol yang ada tidak pernah dan bisa berdiri
sendiri mewakili dirinya, tanda - tanda tersebut selalu menjadi bagian dari
sistem tanda yg lebih kompleks. Sintaktik memungkinkan manusia menggunakan kombinasi tanda dengan tanda yang lain dengan
tujuan mengungkapkan arti atau makna.
3. Sintagmatic atau
paradigmatic ini melihat bagaimana
sebuah tanda bisa memiliki makna yang
berbeda oleh masing-masing individu sesuai dengan budayanya.
Keunggulan dari Tradisi semiotika ini pastinya terletak pada beberapa ide mengenai bahasa dan juga identifikasi subyektifitas dimana menjadi penghalang untuk memaknai makna dari tanda tersebut.
Asumsi Dasar Tradisi
Semiotika
Konsep yang mendasari tradisi
Semiotika ini adalah bagaimana memaknai sebuah tanda yang dijadikan sebagai
sebuah stimulus yang menunjukkan kondisi
atau makna yang lain. Contohnya saja ketika melihat asap yang menggumpal maka
asap tersebut di asumsikan akan adanya api.
Tiap-tiap simbol yang muncul diantara masyarakat satu dengan
masyarakat yang lain akan memiliki makna yang berbeda ketika digunakan untuk
berkomunikasi. Tradisi semiotik adalah pergabungan dari beberapa teori yang
sangat luas dan pastinya berkaitan dengan wacana, bahsa bahkan tindakan nonverbal pada tanda dan simbol.
Tradisi Semiotik ini merupakan
salah satu ilmu yang memiliki keunikan tersendiri. Budaya menjadi konsep yang unik
dalam kajian tradisi Semiotika ini, karena budaya sendiri menentukan makna yang
terkandung pada tiap simbol. Oleh karena itu di dalam semiotik Tanda dan Simbol
memiliki sifat yang arbitrer. Pemikiran dari Tradisi semiotik ini melibatkan
ide dasar dari pakar komunikasi Charles Sanders Pierce yaitu triangle
of meaning yang memunculkan arti dari hubungan dari tiga hal: benda
atau simbol yang dituju, manusia sebagai penafsir, dan tanda bahkan simbol.
Pola kajian tradisi semiotik ini memiliki beberapa aspek yang penting
dalam hal persuasif terhadap orang banyak, tidak hanya memaknai setiap bentuk dan
tanda yang muncul. Pada hal inilah kajian Tradisi semiotik dapat dibilang
memiliki keunikan tersendiri, yaitu bagaimana tanda memiliki makna yang berbeda dan juga
tanda tersebut dapat bersifat persuasive.
Analisi
Tradisi Semiotik menurut Charles Sanders Pierce
Menurut salah satu
pakar Komunikasi Pierce, Tradisi semiotik
ini terdiri dari tiga buah aspek yang penting dan lebih sering dikenal dengan sebutan
triangle of meaning ( Segitiga
Makna).Ketiga aspek penting tersebut adalah:
·
Tanda
Dalam kajian tradisi semiotik,
tanda menjadi konsep utama sebagai bahan analisis, yang di mana tanda tersebut memiliki makna yang bertujuan untuk interpretasi pesan. Dalam arti sederhana, tanda cenderung memiliki bentuk visual ataupun fisik yang kemudian ditangkap dan di artikan oleh manusia.
· Objek atau Acuan Tanda
Objek atau yang dikenal dengan Acuan tanda merupakan salah satu konteks
sosial yang dimana implementasinya selalu dijadikan aspek dari pemaknaan tanda tersebut.
·
Pengguna Tanda
Pengguna tanda adalah pemikiran dari
orang-orang yang menggunakan simbol atau tanda itu sendiri dan menurunkannya menjadi suatu makna tertentu, bisa juga dengan suatu makna yang di tandai dengan menggunakan simbol.
Sumber:
Buku :
Littlejohn, Stephen W, (2009) . Teori Komunikasi
Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta. Salemba Humanika.
Online
:
Ridho.
(2016). Semiotic Tradition. Diakses pada 6 Oktober 2017 dari http://www.ridhoa3.com/2016/01/semiotic-tradition-tradisi-semiotika.html
Restu.
(2015).Tradisi Semiotika. Di akses pada 6 Oktober 2017 dari http://restu160895.blogspot.co.id/2015/05/tradisi-semiotika.html
Funtaha, arif. (2015).Tradisi Semiotika. Diakses pada 6 Oktober 2017 dari
https://arifuntahablog.wordpress.com/tradisi-semiotika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar