Sabtu, 07 Oktober 2017

TRADISI KOMUNIKASI (Semiotika)


Tradisi semiotika

Pengertian Semiotika
            Tradisi Semiotika atau yang biasa di sebut Semiotic berasal dari bahasa Yunani  yaitu “semeion” yang artinya adalah tanda atau simbol. Tradisi semiotika ini terdiri atas teori- teori tentang bagaimana tanda atau simbol mempresentasikan benda, ide, situasi, kondisi, bahkan perasaan di luar tanda atau simbol itu sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tradisi Semiotika adalah ilmu yang melibatkan tanda atau symbol tersebut berkerja. 
            Tradisi Semiotik ini bertujuan untuk menafsirkan makna yang tersirat dari sebuah tanda sehingga dapat diketahuo oleh komunikan. Tanda dan symbol bersifat komunikatif dikarenakan dari tanda dan symbol tersebut komunikator dapat menyampaikan sebuat infromasi yang mampu menggantikan makna yang lain. 
            Tradisi Semiotika ini cocok untuk memecahkan masalah, respon-respon subyektif, dan kesalahpahaman. Tradisi ini tentunya banyak menjadi perdebatan bahasa yang meliputi tanda,kode, makna, referensi, simbol, dan pemahaman. 

Varian Dalam Tradisi Semoitika
          Tradisi Semiotika terbagi atas tiga variasi, yaitu:
1.    Semantic atau bahasa, merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri.
2.    Sintaktik atau hubungan di antara tanda. Tanda ataupun symbol yang ada tidak pernah dan bisa berdiri sendiri mewakili dirinya, tanda - tanda tersebut selalu menjadi bagian dari sistem tanda yg lebih kompleks. Sintaktik memungkinkan manusia menggunakan  kombinasi tanda dengan tanda yang lain dengan tujuan mengungkapkan arti atau makna.
3.    Sintagmatic atau paradigmatic ini melihat bagaimana sebuah tanda bisa  memiliki makna yang berbeda oleh masing-masing individu sesuai dengan budayanya.


Keunggulan dari Tradisi semiotika ini pastinya terletak pada beberapa ide mengenai bahasa dan juga identifikasi subyektifitas dimana menjadi penghalang untuk memaknai makna dari tanda tersebut.

Asumsi Dasar Tradisi Semiotika
         Konsep yang mendasari tradisi Semiotika ini adalah bagaimana memaknai sebuah tanda yang dijadikan sebagai sebuah stimulus yang  menunjukkan kondisi atau makna yang lain. Contohnya saja ketika melihat asap yang menggumpal maka asap tersebut di asumsikan akan adanya api.
         Tiap-tiap simbol yang muncul diantara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain akan memiliki makna yang berbeda ketika digunakan untuk berkomunikasi. Tradisi semiotik adalah pergabungan dari beberapa teori yang sangat luas dan pastinya berkaitan dengan wacana, bahsa bahkan tindakan  nonverbal  pada tanda dan simbol.

          Tradisi Semiotik  ini merupakan salah satu ilmu yang memiliki keunikan tersendiri. Budaya menjadi konsep yang unik dalam kajian tradisi Semiotika ini, karena budaya sendiri menentukan makna yang terkandung pada tiap simbol. Oleh karena itu di dalam semiotik  Tanda dan Simbol memiliki sifat yang arbitrer. Pemikiran dari Tradisi semiotik ini melibatkan ide dasar  dari pakar komunikasi Charles Sanders Pierce yaitu triangle of meaning yang memunculkan arti dari hubungan dari tiga hal: benda atau simbol yang dituju, manusia sebagai penafsir, dan tanda bahkan simbol.
          Pola kajian tradisi semiotik ini memiliki beberapa aspek yang penting dalam hal persuasif terhadap orang banyak, tidak hanya memaknai setiap bentuk dan tanda yang muncul. Pada hal inilah kajian Tradisi semiotik dapat dibilang memiliki keunikan tersendiri, yaitu bagaimana  tanda memiliki makna yang berbeda dan juga tanda tersebut dapat bersifat persuasive.

Analisi Tradisi Semiotik menurut Charles Sanders Pierce
          Menurut salah satu pakar Komunikasi  Pierce, Tradisi semiotik ini terdiri dari tiga buah aspek yang penting dan lebih sering dikenal dengan sebutan triangle of meaning ( Segitiga Makna).Ketiga aspek penting tersebut adalah:

·       Tanda
         Dalam kajian tradisi semiotik, tanda menjadi konsep utama sebagai bahan analisis, yang di mana tanda tersebut memiliki makna yang bertujuan untuk  interpretasi pesan. Dalam arti sederhana, tanda cenderung memiliki bentuk visual ataupun fisik yang kemudian ditangkap dan di artikan oleh manusia.

·       Objek atau Acuan Tanda
         Objek atau yang dikenal dengan Acuan tanda merupakan salah satu konteks sosial yang dimana implementasinya selalu dijadikan aspek dari pemaknaan tanda tersebut.

·       Pengguna Tanda
         Pengguna tanda adalah pemikiran dari orang-orang yang menggunakan simbol atau tanda itu sendiri dan menurunkannya menjadi suatu makna tertentu, bisa juga dengan suatu makna yang di tandai dengan menggunakan simbol.




Sumber:

Buku :
Littlejohn, Stephen W,  (2009) .  Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta. Salemba Humanika.

Online :
Ridho. (2016). Semiotic Tradition. Diakses pada 6 Oktober 2017 dari http://www.ridhoa3.com/2016/01/semiotic-tradition-tradisi-semiotika.html
Restu. (2015).Tradisi Semiotika. Di akses pada 6 Oktober 2017 dari http://restu160895.blogspot.co.id/2015/05/tradisi-semiotika.html
Funtaha, arif. (2015).Tradisi Semiotika. Diakses pada 6 Oktober 2017 dari https://arifuntahablog.wordpress.com/tradisi-semiotika/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar